First Speech

Banyak yang sering bertanya ke saya: ‘Seperti apa sih programmer bekerja?’, ‘Kok bisa punya pekerjaan programmer sendiri tapi bekerja juga di tempat lain?’. Atau pertanyaan lain seperti: ‘Biasa ngoding dimana?”, “Suka client seperti apa?”, “Suka duka jadi programmer freelance”, bahkan pertanyaan nyeleneh: “Pernah cinlok sama klien sendiri ga?”

Nah, pertanyaan seputar itu, bagaimana cara saya mengerjakan suatu proyek, behind the scene proyek yang saya buat, Q&A dari visitor website, bahkan segala curcol dari saya akan saya jelaskan di section “FROM DEV”. Mungkin sudah banyak developer lain yang blogging soal pekerjaan mereka. Tapi Byxel.net yang memiliki slogan “We hear, We solve” punya cerita tersendiri yang kemungkinan jarang dialami oleh programmer lain.

Sebelum memulai itu semua, perkenankan saya memperkenalkan diri dahulu.

Nama saya adalah Alpheus Eldwen, biasa client atau teman saya memanggil saya dengan nama “Peus” atau “Eldwen” atau “Wenwen”. Saya merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara dan sudah memiliki seorang istri yang hebat dan selalu mendukung saya, bahkan istri saya menjadi design consultant saya ketika membuat web. Saat ini saya tinggal di daerah Kopo – Bandung, daerah yang sangat padat, macet, dan panas (sangat rawan stress ya?)

Saya sendiri saat ini masih menjadi seorang CTO dan COO di sebuah startup e-commerce bernama Grobmart.com. Bisa dibayangkan dalam sebuah startup saya diharuskan menjalankan 2 bidang sekaligus (makin rawan stress kan?). Tapi hal itu tidak membuat project freelance saya berhenti, namun hanya pembagian waktunya yang harus saya atur sebaik mungkin, terutama ketika bertemu dengan kata “deadline”.

Menjadi anak paling kecil tidak membuat saya menjadi orang yang dimanja oleh orang tua saya. Orang tua saya mendidik saya dengan sangat baik sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini. Saya lahir dari keluarga yang sangat sederhana, dan dari kesederhanaan inilah saya meniru segala hal yang saya kerjakan. “Kalau bisa mudah, untuk apa dipersulit?”, dari hal ini juga slogan Byxel lahir, yaitu “We hear, We solve“. Cukup dengan mendengarkan dengan baik, maka akan saya berikan solusi paling simple tapi sesuai dengan keinginan klien.

Kenapa kok diberi nama Byxel? Kenapa gak pakai nama sendiri?

Well, memang dulu saya sempat terpikir untuk pakai nama sendiri seperti eldwen.com atau aeldwen.com, atau yang lain, tapi akhirnya saya menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, yaitu: karena saya terkadang bekerja dengan orang lain, seperti designer dari luar, atau freelancer lainnya sehingga rasanya kurang etis kalau hanya nama saya yang dicantumkan.

OK! Sekian untuk first speech dari saya, see you on next post!

Share your thoughts